• Breaking News

    Sabtu, 09 Juli 2016

    Orang Mukmin: Amal Bukan Untuk di Banggakan, Dialog 4 pria ini Pantas Jadi Renungan

    Orang Mukmin: Amal Bukan Untuk di Banggakan, Dialog 4 pria ini Pantas Jadi Renungan
    Ilustrasi. [Foto: www.fimadani.com]

    Orang Mukmin: Amal Bukan Untuk di Banggakan, Dialog 4 pria ini Pantas Jadi RenunganMungkin kisah berikut hanya hasil sebuah inspirasi, tetapi akan menjadi sebuah renungan bagi kita orang yang beriman. Ada 4 orang pria  melakukan perbincangan tentang  amal ibadah yang telah mereka lakukan dan kesuksesan yang mereka dapat setelah melakukan amal ibadah:

    Pria 1 : Alhamdulillah… sejak tekun shalat dhuha rejeki semakin lancar. Bisnis sukses, dalam waktu dekat anak saya lulus SMU dan rencananya akan saya sekolahkan ke luar negeri.

    Pria 2 : Bukan main… hebat sekali… setelah naik haji saya ibadah semakin rajin, Alhamdulillah anak juga sekarang sukses, harga rumahnya milyaran, belum lagi kendaraannya. Sebagai orang tua saya sangat bangga, itulah…berkat doa dan didikan saya juga.

    Pria 3 : MasyaAllah… sungguh tak terkira nikmatnya semenjak rajin berpuasa dan bersedekah, rezeki bagaikan sungai yang mengalir, tidak ada putus-putusnya… Anak baru saja tamat kuliah di luar negeri dan Alhamdulillah… sekarang jadi staff khusus Mentri.
    Ketiga pria ini kemudian melirik kearah pria 4 yang sejak tadi hanya terdiam. Kemudian salah satu pria bertanya pada pria 4. “bagaimana dengan dirimu? Mengapa hanya diam saja?”.

    Pria 4 : wahh…Saya tidak sehebat kalian, jangankan kesuksesan bahkan saya tidak tahu apakah ibadah yang telah saya lakukan diterima oleh Allah SWT atau tidak. Saya akan mengetahui ibadah saya diterima dan sukses setelah saya meninggal nanti. Jadi saya merasa belum bisa menceritakan ibadah yang saya lakukan dan balasan yang Allah berikan kepada saya.

    Ketiga pria itu terdiam…

    Sifat Hamba Beriman
    Sikap orang shaleh sebagai penghuni Surga yang di abadikan Al-Quran adalah bersungguh-sungguh dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah SWT serta sangat takut seandainya segala amal ibadahnya itu tidak sampai di terima oleh Allah SWT. bahkan, ia selalu merasa segala amal ibadanya masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini menyebabkan lisan orang beriman lebih sering berucap istighfar karena takut ia kepada Allah SWT. Hal ini sesuai dengan Firman Allah SWT yang artinya:

    "Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka." (QS. Al-Mukminun: 60)

    Dalam sebuah Hadist Riwayat Muslim, Aisyah r.a berkata, “Aku telah bertanya kepada Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wasallam tentang ayat ini, apakah mereka orang-orang yang minum khamer, pezina, dan pencuri?Beliau  menjawab, “Tidak, wahai putri al-Shiddiq. Mereka adalah orang-orang yang berpuasa, menunaikan shalat dan shadaqah namun mereka takut kalau amalnya tidak diterima.” (HR. Muslim, kitab al Imarah, bab Man Qatala li al-Riya wa al-Sum’ah Istahaqqa al-Naar, no. 1905)


    Sumber: www.voa-islam.com

    Paling Banyak dibaca:

    ====
    *Silakan di Share! semoga menjadi ilmu yang bermanfaat^V^

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar