• Breaking News

    Rabu, 31 Agustus 2016

    Belajar dari Kisah Uwais Al-Qarni. Sosok Penghuni Langit Bukan Penghuni Bumi, Inilah Alasan Rasulullah SAW Mengistimewakannya...

    Belajar dari Kisah Uwais Al-Qarni. Sosok Penghuni Langit Bukan Penghuni Bumi, Inilah Alasan Rasulullah SAW Mengistimewakannya...

    Belajar dari Kisah Uwais Al-Qarni. Sosok Penghuni Langit Bukan Penghuni Bumi, Inilah Alasan Rasulullah SAW Mengistimewakannya...
    Ilustrasi. [Foto: www.chanelmuslim.com]

    Siapakah Uwais Al-Qarni ? Sosok Pemuda langit yang di agungkanUwais Al-Qarni adalah seorang pemuda dari negeri Yaman yang pada zaman Rasulullah SAW. Uwais Al-Qarni adalah seorang fakir miskin, ia hidup berdua bersama dengan ibunya yang lumpuh dan buta kedua matanya. Setiap hari Uwais Al-Qarni berkerja sebagai pengembala domba, namun dari hasil kerjanya hanya cukup untuk makan saja, bila ada kelebihan, terkadang ia gunakan untuk membantu tetangganya yang hidup miskin.

    Uwais Al-Qarni di kenal sebagai seorang pemuda yang taat dalam beribadah juga sangat berbakti kepada ibunya. Sebagai pemuda yang taat, Uwais Al-Qarni sangat ingin bertemu dengan Rasulullah SAW. Bahkan terkadang ia merasa sedih bila melihat tetangganya dapat sering bertemu dengan Rasulullah SAW.

    Uwais Al-Qarni ingin Bertemu Rasulullah Saw.
    Suatu hari Uwais Al-Qarni mendengar kabar bahwa Rasulullah SAW giginya patah karena di lempari batu oleh musuhnya. Ia pun segera mengetok giginya dengan batu hingga patah. itu dilakukan sebagai bentuk ungkapan rasa cintanya kepada Rasulullah SAW. Padahal sekalipun belum pernah ia bertemu dengan Baginda Rasulullah SAW.

    Semakin hari kerinduan Uwais Al-Qarni untuk bertemu dengan Rasulullah SAW semakin mendalam. Hatinya terus bertanya-tanya, kapan ia akan bertemu dengan Rasulullah SAW sehingga dapat melihat wajah beliau dari dekat. Ia juga rindu mendengar suara Rasulullah SAW. Sungguh kerinduan semata karena iman.

    Namun suatu hari Uwais Al-Qarni datang mendekati ibunya, ia mengeluarkan semua isi hatinya dan memohon agar di perkenankan dirinya untuk pergi ke Madinah untuk menemui Rasulullah SAW. Atas keinginan anaknya itu, ibunya sangat terharu dan memaklumi bagaimana perasaan Uwais Al-Qarni seraya berkata: “ pergilah wahai anakku Uwais! Temuilah Rasulullah SAW di rumahnya, dan jika telah berjumpa segeralah engkau kembali pulang. Betapa bahagianya hati Uwais Al-Qarni atas izin yang diberikan oleh ibunya itu.

    Uwais Al-Qarni pun segera berkemas, setelah berpamitan dan mencium ibunya itu, berangkatlah Uwais Al-Qarni menuju Madinah untuk menemui Rasulullah SAW. Sesampainya ke Madinah diketuklah pintu rumah Rasulullah SAW itu sambil memberi salam. Keluarlah Siti Aisyah seraya membalas salamnya. Segera Uwais Al-Qarni menanyakan Rasulullah SAW yang ingin ditemuinya itu.

    Ternyata saat itu Rasulullah SAW sedang tidak berada di rumah, beliau sedang pergi berperang. Betapa kecewanya hati Uwais, dari jauh ia datang untuk menemui Rasulullah SAW. Namun ternyata usahanya gagal.

    Ketaatan Uwais Al-Qarni terhadap Pesan Ibunya
    Dalam hatinya punya keinginan untuk menunggu, namun ia teringat pesan ibunya agar cepat pulang ke Yaman, hatinya terus bergejolak. namun, karena ketaatan terhadap ibunya ia lebih memilih untuk pulang keYaman.

    Sepulangnya Rasulullah SAW dari medan perang, segera Rasulullah SAW menanyakan Siti Aisyah tentang orang yang mencarinya. Rasulullah SAW menjelaskan tentang sosok yang ingin menemuinya itu adalah penghuni langit.

    Rasululah pun menceritakan hal itu kepada para sahabat. “Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia, perhatikanlah ia mempunyai tanda putih di tengah talapak tangannya.” Nabi menyarankan, “Apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah doa dan istighfar darinya, dia adalah penghuni langit, bukan orang bumi.

    Khalifah Umar ra. dan Ali ra. Bertemu Uwais Al-Qarni
    Suatu hari tibalah sebuah rombongan kafilah dari Yaman. Mengetahui kafilah itu berasal dari Yaman, segeralah Khalifah Umar ra. dan Ali ra. Menanyakan kepada mereka apakah Uwais Al-Qarni ikut bersama mereka. Lalu kafilah itu menjelaskan Uwais Al-Qarni ada bersama mereka, namun kebetulan sedang menjaga unta mereka di perbatasan. Mendengar penjelasan itu, segera Khalifah Umar ra. dan Ali ra. menuju perbatasan menemui Uwais Al-Qarni.

    Setibanya di perbatasan Khalifah Umar ra. dan Ali ra. melihat Uwais Al-Qarni sedang shalat. Setelah selesai shalat Khalifah Umar ra dan Ali ra.  segera mendekati Uwais Al-Qarni seraya mengucap salam dan berjabat tangan, dibaliknya tangan Uwais Al-Qarni untuk melihat tanda putih di telapak Uwais Al-Qarni seperti pesan Rasulullah SAW. Memang benar, tanda itu terlihat di tepak tangan Uwais Al-Qarni. Wajah Uwais Al-Qarnipun terlihat bercahaya.

    Persis seperti sabda Rasulullah SAW. Bahwa ia adalah penghuni langit. Lalu para khalifah ini menanyakan namanya, dijawabnya “Abdullah” mendengar jawaban itu Khalifah Umar ra. dan Ali ra. tertawa sambil memperkenalkan diri mengatakan “kami juga Abdullah”yakni hamba Allah SWT. tetapi siapakah nama kamu yang sebenarnya?” Uwais lalu menjawab “nama saya Uwais Al-Qarni.
    Dalam sepanjang perkenalan mereka, diketahuilah bahwa ibu Uwais telah meninggal. Sehingga sekarang dapat ikut serta dalam rombongan kafilah dagang.

    Lalu Khalifah Umar ra dan Ali ra. memohon agar Uwais Al-Qarni membacakan doa dan istighfar untuk mereka, Uwais Al-Qarni merasa enggan dan berkata kepada Khalifah “sayalah yang harus meminta doa pada kalian,atas jawaban Uwais Al-Qarni itu, Khalifah berkata”kami datang kesini untuk memohon doa dan istighfar dari anda” akhirnya Uwais Al-Qarni berdoa dan membacakan istighfar. Setelah itu Khalifah Umar ra. memberikan sumbangan uang kepada Uwais Al-Qarni, uang negara dari Baitul Mal. Namun Uwais Al-Qarni dan berkata: “Hamba mohon agar cukup hari ini saja hamba diketahui orang. Untuk hari-hari selanjutnya, biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi.”

    Meninggalnya  Uwais Al-Qarni
    Setelah beberapa tahun berlalu, mendapat Uwais Al-Qarni telah meninggal dunia. Terdapat keanehan ketika jasad Uwais Al-Qarni dimandikan. Dengan tiba-tiba banyak orang berdatangan dan berebut untuk memandikannya. Begitu juga saat ia akan di kafani, di sanapun orang-orang telah banyak yang menunggu untuk mengkafaninya. Begitu juga ketika ia akan dikubur. Banyak orang berebutan dalam menggali dan mengusungnya ke kuburan. Atas semua peristiwa ini, semua penduduk Kota Yaman tercengang, antara mereka saling bertanya-tanya tentang keanehan terlihat di depan mereka. Siapakah Uwais Al-Qarni? Bukankah ia hanya seorang yang fakir, mengapa di hari wafatnya, ia menggeparkan penduduk kota Yaman dengan berdatangannya manusia-manusia asing yang tidak dikenal penduduk Yaman yang tidak lain adalah para Malaikat. Dialah sosok pemuda langit yang pernah Rasulullah SAW sebutkan dalam sabdanya:

    Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia (Uwais al-Qarni), perhatikanlah bahwa ia mempunyai tanda putih di tengah-tengah telapak tangannya. Sesudah itu baginda saw, memandang kepada Sayyidina Ali k.w. dan Sayyidina Umar r.a. lalu bersabda: Apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah doa dan istighfarnya untuk kalian karena dia adalah penghuni langit dan bukan penghuni bumi. (HR. Muslim dari Ishak bin Ibrahim, dari Muaz bin Hisyam, dari ayahnya, dari qatadah, dari zurarah, dari Usair bin Jabir)

    Sumber: kisahimuslim.blogspot.co.id

    Artikel Populer Lainnya:
    = = = =
    *Tolong di Share! semoga menjadi ilmu yang bermanfaat^V^




    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar